Selasa, 09 November 2010

STASIUN PENERIMAAN BUAH


Stasiun penerimaan buah (reception station) merupakan stasiun pertama dalam proses pengolahan kelapa sawit. Unit operasi yang digunakan di stasiun ini adalah jembatan timbang dan loading ramp.
Jembatan Timbang
Jembatan timbang (weighbridge) adalah alat ukur timbangan berupa jembatan untuk kendaraan. Jembatan timbang terdiri dari beberapa bagian utama yaitu platform untuk menerima beban secara langsung, indikator untuk membaca berat yang diterima oleh bagian platform, dan unit komputer untuk memproses pembacaan indikator.

Di PKS jembatan timbang digunakan untuk tujuan sebagai berikut :
1.      Menimbang tandan buah segar yang masuk
2.      Menimbang CPO atau PK yang keluar
3.      Menimbang janjangan kosong yang keluar, dll
Proses penimbangan dilakukan dua kali, yaitu penimbangan brutto (truk beserta muatannya) dan penimbangan tarra (truk kosong) sehingga berat bersih muatan diperoleh dengan mengurangkan brutto dengan tarra.
Loading Ramp dan Proses Sortasi
Setelah penimbangan brutto, tandah buah segar yang masuk ke PKS dibawa ke loading ramp untuk disortir menurut kriteria sortasi buah. Dalam hal ini, untuk menghemat waktu proses sortasi tidak dilakukan untuk keseluruhan buah yang masuk ke pabrik, tetapi dilakukan pengambilan sampel secara acak sebanyak 100 janjang, dan dilakukan proses sortasi. Adapun kriteria sortasi yang menjadi acuan adalah :
1.      Immature –> tidak ada berondolan yang lepas dari tandar –> target 0%
2.      Unripe –> berondolan yang lepas <10 per tandan –> target 0%
3.      Under ripe –> berondolan yang lepas 10 – 24 per tandan –> target 20%
4.      Normal ripe –> berondolan yang lepas >25 per tandan –> target 75%
5.      Over ripe –> berondolan yang lepas lebih dari 50% –> target 2%
6.      Empty bunch –> berondolan lepas lebih dari 90% –> target 0%
7.      Buah busuk –> target 1%
8.      Buah abnormal –> target 1%
9.      Buah dengan tangkai panjang –> target 1%
10.  Berondolan yang lepas 12% – 14%
Proses sortasi yang terbuka harus disaksikan oleh pihak penghasil buah (estates) dan staff pabrik. Hal ini penting karena tingkat ekstraksi minyak (OER) terutama dipengaruhi oleh kualitas bahan bakunya. TBS dalam keadaan normal ripe dapat mencapai OER yang tinggi, sedangkan buah immature memiliki kadar minyak yang sangat rendah.  Seperti aturan no. 1, bahwa minyak pada prinsipnya diproduksi di lapangan, bukan di pabrik. Oleh karena itu sangat diharapkan pihak penghasil TBS mengirimkan TBS dengan kualitas yang baik agar diperoleh OER yang maksimum.
Selain itu, buah yang masuk ke pabrik diharapkan buah segar (namanya juga tandan buah segar), bukan buah bermalam. Hal ini berkaitan dengan kualitas buah, yaitu asam lemak bebas. Asam lemak bebas akan mulai mengalami peningkatan setelah buah terpisah dari batangnya, dan akan terus naik sebelum proses sterilisasi dilakukan. Jadi diharapkan, TBS yang telah dipanen harus segera dikirim ke pabrik untuk disterilkan.
Selanjutnya setelah proses sortasi selesai dilaksanakan (termasuk recording dan pelaporannya), buah kemudian dicurahkan ke loading ramp hopper untuk penimbunan sementara menunggu proses selanjutnya, yaitu sterilisasi.

3 komentar:

  1. saya pengen menjual kelapa sawit

    BalasHapus
  2. saya ingin menjual kepapa sawit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mas kalau untuk penjualan, saya kurang faham.
      Namun, setahu saya, jika bukan buah inti, itu akan termasuk buah plasma.
      Dan, biasanya pabrik baru masuk membutuhkan buah plasma.

      Hapus

terimakasih atas komentar dan saran yang telah anda berikan...