Kamis, 04 November 2010

PEMIPILAN


Buah yang telah disterilkan selanjutnya dibawa ke stasiun penebah dengan mekanisme transportasi capstand, bollard, dan transfer carry yang bertujuan untuk memisahkan berondolan dari janjangannya. Pemisahan ini terjadi pada drum penebah (thresher) dengan cara membanting-banting buah steril itu dalam drumnya. Thresher ini berupa drum silinder panjang yang berputar secara horizontal dengan kecepatan putar berkisar 23 rpm. Drum dirancang dengan kisi-kisi yang berfungsi untuk meloloskan berondolan yang jatuh ke bawah, ditampung di dalam konveyor untuk dibawa ke stasiun berikutnya. Sementara janjangan kosongnya akan terus dibawa ke bagian ujung drum dan keluar, ditampung di konveyor yang lain dan dibawa ke stasiun pengolahan janjangan.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam stasiun ini adalah mekanisme feeding material ke dalam threser drum. PKS-PKS lama masing banyak yang menggunakan hoisting crane untuk memasukkan buah steril dalam lorry ke thresher. Sedangkan PKS yang dibangun belakangan umumnya sudah menggunakan tippler sebagai pengatur laju masuknya buah steril ke thresher, terutama karena masalah safety. Tetapi apapun peralatan yang digunakan, tujuannya tetap sama, yaitu menginput material ke dalam thresher. Feeding material kedalam thresher ini harus diatur sedemikian rupa agar kontinu, karena kontinuitas feeding berpengaruh langsung terhadap kualitas penebahan. Feeding yang berlebihan menyebabkan proses pemipilan tidak sempurna, ditandai dengan banyaknya berondolan yang masih tertinggal di janjangan. Sedangkan feeding yang kurang otomatis mengurangi kapasitas pabrik. Proses sterilisasi juga akan mempengaruhi kualitas penebahan. Buah yang direbus dengan baik akan mudah dipipil berondolannya, sementra yang kurang baik tentunya lebih sulit. Hal ini akan terlihat di stasiun pemipilan ini.
Sementara itu janjangan kosong juga dilakukan perlakuan sedemikian sehingga tidak terbuang percuma. Metode lama, janjangan kosong ditampung di dalam hopper, kemudian dibawa untuk dipalikasika ke lahan sebagai pupuk organik tambahan. Belakangan janjangan kosong ini diolah dengan cara dipress untuk diambil minyak yang tersisa di dalamnya, sementara ampasnya dapat digunakan sebagai bahan bakar tambahan di boiler, atau di jadikan dengan pupuk kompos sebelum diaplikasikan sebagai pupuk tambahan di lapangan.
Proses administrasi dan laboratorium juga diterapkan di stasiun ini sebagai kontrol dan penilaian baik tidaknya kinerja stasiun ini.


2 komentar:

  1. reply :
    BeWe mengatakan...

    gambar2 alatnya gda ya?

    Utomo :
    maaf belum saya perbaiki, terimakasih atas sarannya...

    BalasHapus

terimakasih atas komentar dan saran yang telah anda berikan...